Ganja Sebagai Biodiesel

Dikarenakan perannya yang begitu besar dalam kehidupan modern, para peneliti dunia seolah tak kenal lelah dalam mencari alternatif-alternatif pengganti minyak bumi.

Salah satu penelitian yang layak dicermati datang dari Universitas Connecticut, dan berikut kurang-lebihnya:

Penelitian yang dikepalai oleh Richard Parnas (Professor of chemical, materials and bio-molecul) ini menempatkan ganja sebagai sumber daya alternatif terbaik pengganti minyak bumi, mengalahkan sumber-sumber alternatif lainnya seperti zaitun, kedelai, dan kacang-kacangan lainnya.

Pasalnya, penelitian-penelitian terkait sumber daya alternatif seperti ini acap kali berujung kepada perdebatan “Food vs. Fuel” yang tak terelakan. Seperti kemudian dikatakan Mr. Parnas

“For sustainable fuels, often it comes down to a question of food versus fuel. It’s equally important to make fuel from plants that are not food, but also won’t need the high-quality land.”

Adalah sangat benar ketika mengambil alternatif

sumber energi tanpa mengganggu ketersediaan sumber pangan yang tak kalah penting.

Posisi puncak ini ditempati ganja dikarenakan kemampuannya tumbuh dalam segala jenis karakter tanah, hampir tidak dibutuhkannya pupuk-pupuk kimia (yang merusak tanah) dan kecenderungan terbuangnya biji ganja dibanding bagian-bagian lain untuk industri.

Selain itu, fakta-fakta lain dari hasil penelitian mereka yang menyatakan bahwa biodiesel dari ganja industri (hemp) memiliki efisiensi konversi sangat tinggi (97%).

Terlepas dari emisi rendah yang dihasilkan (ramah lingkungan), biodiesel dari ganja juga terbukti layak guna bahkan di suhu terendah sekalipun.

“If someone is already growing hemp they might be able to produce enough fuel to power their whole farm with the oil from the seeds they produce. The fact that a hemp industry already exists means that a hemp biodiesel industry would need little additional investment.” -Richard Parnas

Sumber :

Tinggalkan komentar